Terapi Wicara untuk Speech Delay Murni: Didominasi Aktivitas Bermain, Perbanyak Stimulasi di Rumah
3 Desember 2023PADA speech delay murni, kemampuan bicara anak masih bisa dikejar. Selama anak menoleh saat dipanggil, paham ketika diajak bicara dan diberi perintah, serta bisa menunjuk, meski bicaranya belum lancar, hal itu masih berada dalam batas wajar. Biasanya, pada usia 2–3 tahun, si kecil mulai bisa berbicara hingga lancar.
”Kalau usia 4–5 tahun ke atas belum bisa bicara, bisa jadi bukan speech delay lagi, tapi sudah masuk ke gangguan bahasa. Sebab, speech delay murni pada usia di atas 24–36 bulan. Minimal sudah menguasai beberapa kata,” terang Epipania Julianti STrKes.
Permasalahan speech delay pada anak yang sudah lebih besar umumnya hanya artikulasi yang belum jelas. Epipania menuturkan, persoalan itu wajar dialami anak yang memiliki riwayat speech delay murni saat kecil. Bukan belum bisa bicara.
”Misal, kalau ngomong suka masih ’cuka’. Itu nanti terapinya untuk gangguan bunyi bicara. Memang, bagi yang punya riwayat speech delay, artikulasinya juga agak molor,” papar terapis wicara RS Katolik St Vincentius a Paulo (RKZ) Surabaya tersebut.
Lain halnya dengan speech delay yang mengarah pada gangguan berbahasa. Keterlambatan bicara yang terjadi diikuti gejala lain. Di antaranya, tidak menoleh saat namanya dipanggil, tidak menyadari keberadaan orang lain, tidak paham saat diajak bicara, dan cenderung menyendiri.
”Anak kecil umumnya suka ditemani saat main. Namun, anak dengan gangguan berbahasa, yang nanti diasesmen lebih lanjut dengan kemungkinan diagnosis lainnya, cenderung menyendiri, bahkan tidak punya minat untuk bermain,” ungkap Epi, sapaannya.
Baca Juga: Kapolres Jakarta Pusat Klaim Belum Temukan Barang Bukti Terduga Pelaku Revenge Porn
Karena itu, akan dilakukan asesmen dan skrining lebih dulu guna mengetahui kondisi yang dialami merupakan speech delay murni atau mengarah pada gangguan berbahasa. Sebab, penanganan terapinya berbeda. Speech delay murni cukup diintervensi dengan terapi wicara dan stimulasi di rumah
Sebaliknya, gangguan berbahasa lebih kompleks. ”Tidak cukup terapi wicara dari psikolog, psikoterapi, dan okupasi terapi. Kalau speech delay murni tidak perlu sensori integritas, dengan terapi wicara sebulan saja umumnya sudah terlihat progres,” katanya.
Terapi wicara untuk anak speech delay murni dikemas dengan aktivitas bermain. Terapis biasanya akan menanyakan kepada orang tua aktivitas atau permainan yang disukai anak. Misalnya, bermain role-play atau bernyanyi.
”Ada beberapa ortu yang bertanya-tanya kok terapinya cuman bermain? Ya, memang anak kecil dunianya masih bermain, ya. Jadi, terapinya dengan bermain, tapi terarah,” tutur Epi. (jawapos.com)
Baca juga
RSKJ Soeprapto Bengkulu Berikan Edukasi Terapi Sensori Integrasi Untuk Tumbuh Kembang Anak
Hotel Aryaduta Lippo Village Mendukung Anak Berkebutuhan Khusus Melalui Program CSR Sapta Rasa